Gemilang Terkini

Senin, 18 Mei 2020

Ratusan Tenaga Medis Ngadu Ke Dewan Tuntut Keterbukaan Direktur RSUD OI

OGAN ILIR, gmjnews.co.id- Guna menuntut dugaan ketidaktransparanan atau ketidakterbukaan anggaran rumah sakit dalam penanganan covid-19, lebih kurang sekitar 150 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir (OI), seperti dokter, perawat, bidan, analis, sopir ambulance dan petugas kesehatan lainnya mendatangi Komisi IV DPRD OI, Senin (18/05/2020).

Kedatangan ratusan tenaga medis tersebut, diduga karena selama ini tidak ada kejelasan terhadap besarnya jumlah insentif serta ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang standar serta perlindungan hukum di dalam menjalankan tugas. Sementara tugas tenaga medis ini berada di garda terdepan tiap menangani pasien Covid-19, karena nyawa taruhannya.

Kedatangan para tenaga medis tersebut diterima oleh anggota Komisi IV DPRD OI, dalam Pertemuan tenaga medis yang diwakili oleh 10 orang perwakilan dengan anggota Komisi IV DPRD OI yang berlangsung tertutup.

Usai pertemuan, salah seorang tenaga medis dari bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD OI, memberikan keterangan ke awak media. Ia mengatakan alasan para tenaga medis RSUD OI melakukan mogok kerja.

“Pertama soal transparansi insentif atau uang lelah yang tidak diketahui rinciannya. Kedua masalah perlindungan karena sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 kami butuh perlindungan APD yang standar. Ketiga rumah singgah yang representatif untuk kami berganti pakaian sebelum pulang ke rumah,” Katanya. 

Dirinya juga menepis tuduhan pihak manajemen RSUD OI yang mengatakan bahwa mereka mogok kerja karena takut menangani pasien Covid-19.

“Tidak benar kalau dikatakan kami takut menangani pasien Covid-19, kami garda terdepan pak, tidak hanya Covid-19 tapi kami menangani seluruh pasien tertular,” Ujarnya.

Sementara Ketua, Komisi IV DPRD OI Rizal Mustofa menyesalkan adanya mogok kerja para tenaga medis di RSUD OI di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu Komisi IV DPRD OI akan mencari jalan keluar dan akan memfasilitasi kedua belah pihak terutama yang berkaitan dengan poin-poin yang menjadi tuntutan tenaga paramedis tersebut.

"Kami juga sudah  menerima perwakilan para tenaga medis, ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terkait penanganan pasien yang khusus terpapar Covid-19. Ini akan kita fasilitasi ke pemerintah Kabupaten Ogan Ilir." Terangnya.

Ditambahkannya, "Kami juga mengingatkan Pihak Manajeman RSUD Ogan Ilir tidak menolak Pasien yang akan berobat, karena sesuai sumpah jabatan harus melayani Pasien dengan maksimal, yang bertanggung jawab adalah direktur, kalau tidak menjalankan tugas untuk menangani pasien, sebaiknya diganti saja" Pungkasnya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar