Gemilang Terkini

Senin, 17 Februari 2020

Gedung Reskrim Polres OI Terbakar Bupati Akan Bantu Renovasi

OGAN ILIR, gmjnews.co.id- Bupati Ogan Ilir H.M. Ilyas Panji Alam SE SH MM akan membantu renovasi gedung Reskrim Polres Ogan Ilir (OI) yang habis terbakar Senin pagi, (17/2/2020).

Bupati didampingi Sekda dan Asisten Sekda saat meninjau gedung Reskrim yang terbakar berjanji akan membantu renovasi gedung reskrim tersebut.

"Saya lihat tadi Kebakaran tersebut terjadi diduga akibat arus pendek dan sedang dalam penyelidikan tim labfor. Dan dalam waktu dekat kita dalam hal ini pemda Ogan Ilir akan membantu merehab, membangun ulang gedung Reskrim tersebut. Sehingga Bapak-bapak anggota Polres Ogan Ilir bisa kembali bekerja melayani masyarakat. Dan itu akan dilaksanakan sesingkat-singkatnya" Kata Bupati

Disinggung berapa besaran anggaran yang akan digunakn untuk rehab gedung tersebut, Bupati OI mengatakan itu nanti sedang dilihat. 

Diketahui akibat kebakaran tersebut satu blok gedung Reskrim habis terbakar.

Kapolres Ogan Ilir AKBP. Imam Tarmudi SIK MH, didampingi Wakapolres OI Kompol Nila kepada awak media, pada pukul. 07.20 WIB informasi awal didapat dari Waka ada kebakaran, sementara dirinya sedang mengikuti rapat di Polda.

"Dugaan sementara api berasal dari ruang Logistik terus merambat ke Bimas sampai ruang Reskrim. Dan kami  juga minta tolong Labfor untuk meneliti" Katanya.

Dikatakan Kapolres, "Untuk ruang logistik, senjata dan amunisi bisa diamankan. Selanjutnya kejadian ini akan dilakukan pendalaman dengan menghadirkan tim labfor" Terangnya.

Disinggung soal pelayanan masyarakat, pemilik melati dua dipundaknya ini mengatakan pihaknya sementara untuk pelayanan masyarakat, berkas dan Bimas bisa memakai ruang disebelah satlantas, dan juga Gedung Panuluan II.

"Ada empati dari Bupati beserta Sekda serta para Asisten Sekda melihat langsung, dan sebagaimana peran Pemerintah ada hibah untuk renovasi gedung tersebut. Kedepan kita akan perbaiki lagi begitu juga instalasinya" Ujar Kapolres OI. (Gheka)

1 komentar:

  1. Officially, the low figures in playing statistics in South Korea are attributed to the general public’s robust aversion to playing and to the minimal participation of Korean women. Majority of South Koreans correlate playing to criminal activities, as the penalty for those caught playing in underground casinos 봄비벳 or toto websites, is incarceration of a lot as} 3 years. The spam SMS information used to support the findings of this study haven't been made obtainable due to the MOU signed between the companies. First, this study categorised 30,527 messages collected by the KISA from 2020 into gambling- and nongambling-related teams for experiments. Then, NLP was used to extract options, and varied ML algorithms and hyperparameter tuning have been used to seek out|to search out} optimized parameters.

    BalasHapus