Gemilang Terkini

Jumat, 25 Desember 2020

Cerita Penjual Rujak Buah Ditengah Pandemi Covid-19

OGAN ILIR, gmjnews.co.id- Mang Junai sapaan akrabnya, seorang pria asal Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan, yang berusia sekitar 30 tahunan, yang berprofesi sebagai penjual rujak buah dipinggir jalan lintas timur depan Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, ditengah pandemi covid-19 ini dan dengan semangat yang luar biasa dirinya tak kenal lelah walaupun terkadang ditengah teriknya panas matahari, hujan dan juga debu yang setiap saat menghampiri.

Hidup dengan segala macam rasa pahit manis sudah pernah dijalaninya, dan semua itu sama sekali tidak meragukan mang Junai untuk terus berjuang mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga untuk makan sehari-hari. Apapun itu yang penting bisa menghasilkan uang yang halal dan akan selalu dikerjakan semampunya, tanpa pernah mengeluh.

"Berbagai macam pekerjaan dan usaha telah saya dilakukan, berawal menjadi seorang penjual model di timbangan indralaya ogan ilir, bekerja di toko sepatu yang terletak di Pasar bawah lahat, menjadi  karyawan disebuah toko baju di 16 pun pernah saya lakoni" Kata Mang Junai dengan semangat, Kamis (24/12/2020).

Setiap hari, dikatakan mang Junai, dirinya melakukan pekerjaannya dengan semangat, dan menyembunyikan rasa lelahnya dibalik doa yang selalu ia panjatkan kepada Allah SWT. 

"Saya yakin bahwa dipertengahan jalan hidup saya nantinya akan menjadi sebuah proses panjang untuk menuju sebuah kesuksesan, itulah harapan saya" Ujarnya.

Masih kata mang Junai, suatu saat ia berfikir dan merasa bodoh jika dirinya terus bekerja kepada orang lain, akhirnya sempat terfikir untuk keluar atau berhenti diri dari toko baju yang sudah ia abdikan hidupnya selama dua belas tahun.

"Saya ingin sekali membuka usaha sendiri, akhirnya saya keluar kemudian membuka usaha sendiri. Semuanya berawal dari menjual jagung rebus, memang tidak terlalu menarik bagi tamu yang berkunjung berbelanja di Mangga Dua, karena penjual jangung rebus sudah banyak dan berserakan dimana-mana" Cerita mang Junai.

Lalu dirinya alih profesi lagi dengan menjadi penjual rujak buah dan Alhamdulillah hingga sekarang masih bertahan. Dirinya pun tidak pernah merasa iri dengan teman penjual lainnya karena rezeki sudah ada yang ngatur orang yang sedang sukses pasti tidak jauh dari orang yang yang sirik. 

"Saya sendiri Alhamdulillah ya tidak pernah iri dengan rezeki orang, karena saya yakin bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah, dan kalau memang rezeki kita tak akan kemana" Ujar mang Junai.

Ditambahkannya, "Saya juga pernah ada orang-orang yang tidak suka atas kesuksesannya, tidak sedikit orang yang menggunjing, memfitnah rujak buah saya ini, ya dengan harapan agar kurang pelanggannya. Sudah banyak yang mengikuti resep bahkan ada yang menyerupai nama rujaknya. Namun saya tetap sabar, berdoa dan terus bekerja. Alhasil buah dari kesabaran bisa menghasilkan pelanggan dan peminat tidak sama sekali berpaling dari rujak saya" Terangnya.

Apalagi saat ini, sambung mang Junai, kondisi sekarang ini masih dalam suasana wabah Covid-19, namun mau tidak mau dirinya harus keluar rumah untuk mencari nafkah demi kebutuhan keluarga.

"Harus keluar, karena kalau tidak keluar rumah mana bisa menghasilkan rupiah, karena kan penghasilan saya hanya dari jualan rujak buah ini saja, dan Alhamdulillah walaupun diluar rumah, saya pribadi tetap menerapkan Protokol Kesehatan, dengan memakai masker tentunya, kemudian cuci tangan pakai sabun. Saya juga berharap agar wabah covid-19 ini segera berlalu, sehingga semua bisa berjalan seperti sediakala" Harapnya. (Ani/ Di2/ Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar