Kapolda Sumsel Tatap Muka Dengan Jajaran Polres OI

OGANILIR, gmjnews.co.id- Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol.Drs Priyo Widyanto MM, beserta Ibu Ketua Bhayangkari beserta para pejabat Polda Sumsel. Kunjungan Kapolda kali ini ke Polres Ogan Ilir dalam rangka tatap muka Kapolda Sumsel dengan personil Polres OI sekaligus menyerahkan bingkisan tali asih kepada Purnawirawan serta masyarakat, Rabu (15/1/2020) kemarin.

Kapolres OI AKBP Imam Tarmudi SIK, MH dalam sambutannya mengatakan, Wilayah hukum satuan Polres Ogan Ilir tersebar berada diperbatasan sebelah  Utara dengan Palembang, Selatan dengan Kabupaten OKI, sebelah Timur dengan Kabupaten Banyuasin dan sebelah Barat dengan Muara Enim.

Kabupaten OI penduduknya terdiri dari suku Ogan, Penesak dan Jawa. Agama Islam, Kristen dan Hindu Budha. mayoritas penduduk beragaam Islam.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres OI Imam Tarmudi juga melaporkan komposisi personil Polres OI terdiri 567 Satuan. 567 dan 5 personil diantaranya ASN.
Kapolres juga melaporkan, pada bulan juni akan menghadapi Pilkada serentak dan OI temasuk ikut melaksanakan Pilkada tersebut. Polres OI dalam hal ini sudah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu.

Komposisi personil ada 363 ada Polres 
dan 199 personil berada di Polsek-polsek serta ASN ada 4 orang. Anggaran dana sejumlah Rp 53 milyar untuk pelaksanaan kegiatan kepolisian, managemen, program pemeliharaan dan pengembangan hukum kepolisian.

Kantor sudah bersetifikat dan ada 6 Polsek dan sertifikat dan Polpos akan ditingkatkan menjadi Polsek yakni kantor Polpos Lubuk Keliat masih mengikuti Polsek Tanjung Batu dan usul Camat Lubuk Keliat agar ditingkatkan statusnya menjadi Polsek.

Untuk kendaraan operasional Polres OI memiliki 112 unit dan 6 unit di Polsek ini juga digunakan untuk pemadaman api.
Untuk kendaraan roda empat rata-rata sudah tua. Selain itu ada alat komunikasi, gedung poliklknik dan gedung SPKT .

Kapolres juga melaporkan tentang Keamanan di OI dominan curas dan curanmor serta lakalantas. 

391 kasus konvensional dari 2018-2019 ada kenaikan 4 persen. Ganguan kamtinmas  212 kasus 2018 dan 291 kasus tahun 2019. Ada
70 persen untuk penyelesaiannya.

Kejahatan konvensiomal curat curas anirat pencurian  tahun 2018 sejumlah 302 total 391 kasus  2019 ada kenaikan 7 persen. Ada 41 kasus curat waktu kejadian pukul 21.00 WIB dan 6.00 WIB pagi. 

Untuk kasus curas terjadi pukul 24.00 WIB sampai 06.00 WIB pagi serta curanmor sebanyak 39 kasus terjadi di daerah pemukiman. Banyaknya kosan mahasiswa menjadikan rawan pencurian freentif intelijen.

Kamtibmas melibatkan Kepala Desa dan Babinkamtibmas. Lalulintas, meningkatkan razia. Tindakan represif Reskrim dioptimalkan tiap hari libur melaksanakan kegiatan rutin melakukan razia.

Kegiatan Karhutlah membuat MoU dg perusahaan dan harus apa yang dimiliki oleh perusahaan dalam penanganan Karhutlah.

Giat Penyuluhan, programTranformasi pertanian  diharapkan laham di samping jalan alteri dimanfaatkan untuk pertanian. Dilaporkan ditahun 2019 Ada 132 kasus Karhutlah seluas 717 hektar.

Kegiatan Tanggap  bencana, melalui prediksi BMKG Sumsel  curah hujan tinggi pada bukan januari sampai Februari.

Dari 16 Kecamatan, ada 11 kecamatan rawan banjir yakni Kecamatan Indralaya Utara, Payaraman, Pemulutan Selatan, Lubuk.Keliat, dan Muara Kuang dengan melakukan. Sosialisasi kepada masyarakat baik penyuluhan langsung, spanduk serta leftlet yang ada. Pencegahan dengan kontrol diwilayah rawan banjir.

Kapolres OI meminta kepada Kapolda bagaimana langkah-langkah selanjutnya untuk memberikan bantuan kepada korban bencana.

Sementara Kapolda Sumsel irjen Pol Drs Priyo Widyanto MM, dalam sambutan dan arahannya antara lain mengatakan, dalam waktu dekat Polres OI akan melakukan kegiatan pengamanan Pilkada oleh karena itu harus dipersiapkan sebaik-baiknya mulai dari tahap perencanaan kemudian tahap pelaksanaan.

Pengalaman berkaitan pengamanan Pemilu yang lalu, dan itu dievaluasi oleh Kapolres dan seluruh jajaran Polsek sehingga pelaksanaan nantinya akan lebih sempurna.

"Seharusnya ketika kita telah melaksanakan tugas pengamanan sebelumya maka kedepan harus lebih baik. Oleh karena itu jangan sampai ketika telah melaksanakan tugas pengamanan pemilu yang lalu dengan baik sudah merasa hebat," kata Kapolda. 

Masih kata Kapolda, "Kita mampu dan mempersiapkan semaksimal mungkin tapi kita lupa bahwa kerawanan Pilkada itu lebih rawan dari Pemilu. Karena yang dipilih adalah sosok yang dikenal dekat diwilayahnya.Memounyai hubungan emosional yang kuat dengan masyarakatnya. Ada pemilih fanatik terhqdap yang dipilihnya.Itu kerawanan-merawanan yang lerlu diantisipasi," kata Kapolda.

Usai memberikan arahan Kapolda didampingi pejabat tinggi Polda Sumsel memberikan bingkisan tali asih kepada para Purnawirawan Polres OI dan masyarakat didampingi Ibu Ketua Bhayangkari Polda Sumsel. (Gheka)